Kamis, 07 Mei 2020

Mengenang kenangan


Lihatlah
Itu hanya selembar gambar
Tapi mampu menguak berjuta kenangan
Aku yang seringkali melewati jalan di depan gerbang utama
Berjalan ataupun naik angkot,
Dan sesekali naik bis
Saat hujan, saat panas
Ini lah tempat yang Allah gariskan

Teringat kembali kejadian beberapa tahun silam,
Mari kita putar ulang memori 2014
Aku yang bahagia sebab mimpi untuk kuliah mampu tercapai
Namun, duka datang tak lama setelah kabar gembira

Aku yang kecil,
Dengan keterbatasan ekonomi
Tak mungkin kuliah
Sebab biaya aku pun tak punya

Keluarga melarang, sebab takut aku terkatung-katung di tempat orang

Akhirnya, aku memutuskan
Untuk memilih tinggal dalam sangkar ku
Ku sampaikan ke guru-guru ku
Sesuatu yang bahkan tak sanggup ku ungkap kan,

Pak , Bu, aku tak bisa sekolah
Maafkan aku, yang mungkin mengecewakan kalian
Air mata pun tak tertahankan,
Dan aku menjadi cengeng.

Lalu, tak ku sangka
Para bapak dan ibu guru
Dengan tegas memberikan aku semangat
Para ibu guru yang tercinta
Datang bersama mengetuk pintu rumah
Memberikan pengertian akan penting nya sekolah, kepada keluarga. Hingga berdebat dan mendapat kesepakatan.

Lalu, aku dibiarkan berangkat
Dengan biaya awal pun, pihak SMA yang membantu, dan beberapa keluarga.
Bapak kepala sekolah,
Bapak ibu guru, bapak ibu staf TU
Dan beberapa kawan
Terima kasih banyak telah membantu
Hanya doa yang dapat ku panjatkan,
Semoga Allah membukakan pintu surga Nya untuk kalian.

Awal berangkat,
Aku yang hanya gadis kampung,
Tak tau menahu dengan tempat orang.
Ditemani oleh
seorang guru budiman,
Guru Biologi ku, bersama anak nya yang masih kecil

Kami menempuh bandara dengan di antarkan suami beliau,
Lalu berangkat ke bogor, menaiki pesawat.
Ahh, sungguh lucu dan membahagiakan saat diingat

Lalu kami pun sampai,
Dijemput oleh saudara laki-laki ibu guru ku
Dan ditemani oleh kakak kelas
Menuju sebuah rumah yang namanya
Asrama Tanjung Tinggi,
Tempat anak-anak Belitung bermukim kala itu

Lalu, hari yang menentukan tiba
Tes Wawancara dan daftar ulang
Aku yang merasa kecil, membuat keputusan
Apabila tak mendapat kan beasiswa
Maka aku lebih baik tak sekolah
Sebab, darimana uang kan ku dapat
Sedangkan aku hanya seorang yatim
Sungguh kasihan ibuku, apabila harus membiayai sendirian

Dan qodarullah,
Sekali lagi Allah memperlihatkan kuasa nya
Aku lulus beasiswa
Bidikmisi namanya

Guru biologi ku memeluk ku,
Beliau memberikanku semangat
Bahwa aku pasti bisa
Bahwa aku mampu untuk bersaing
Dan aku mampu untuk bertahan

Lalu, beliau pun pulang.
Meninggalkan aku di tanah orang
Aku yang mulai berstatus menjadi mahasiswa

Sebab Rahmat Allah yang maha besar,
Aku kembali dipertemukan dengan orang-orang baik,
Aku mendapat kan beasiswa lagi,
Etos namanya, dari Dompet Duafa
Etos dan Bidikmisi bekerja sama
Untuk membantu anak-anak yang kurang mampu untuk bersekolah

Lalu, hari pun berganti bulan, dan tahun yang baru trus terlewati.
Atas kuasa Allah, aku bertemu teman-teman di kampus
Mereka yang tidak sombong,
Mereka yang tidak memandang ku rendah
Meski aku hanya seorang yang miskin

Awalnya ku kira, kuliah akan seperti di Ftv
akan ada yang membuly
Dan pelajaran hanya sedikit

Tapi kenyataannya,
Alhamdulillah orang nya baik-baik,
Dan pelajaran nya juga luar biasa banyaknya.
Kuliah bukan hanya mendapatkan ilmu yang baru,
Tapi kemampuan yang baru juga
Ada banyak tugas yang harus dikerjakan,
Ada praktikum dan laporannya yang setiap hari semakin menggunung
Hingga seringkali mahasiswa tidak tidur

Sungguh luar biasa
Ujian pun berdatangan
Hingga akhirnya
Masa ku sampai di proses penulisan skripsi
Naik turun gelombang emosi
Air mata sedih dan bahagia pun berurai
Berkat kuasa Allah, sekali lagi
Aku mampu bertahan
Aku mampu menyelesaikan
Dengan dibimbing oleh dosen-dosen hebat
Dengan didukung para sahabat
Alhamdulillah aku pun lulus.
Proses nya panjang, berliku, dan penuh perjuangan
Tapi hasilnya Alhamdulillah manis,
Semanis buah kurma yang pernah aku makan dirumah dosen ku

Januari 2019
Alhamdulillah aku diwisuda
Membawa keluarga kami berangkat ke Bogor,
Dan Januari 2019 juga menjadi akhir masa aku disana
Sebab aku kemudian harus pulang
Dan kembali ke tanah Belitung tercinta

Alhamdulillah,
Semua nya manis saat di kenang
Dan tak terasa 1 tahun telah terlewat
Bogor yang bersejarah,
Dengan orang-orang baik di dalamnya,
Semoga nanti Allah berkenan
Untuk mengizinkan aku kembali ke sana

Gantung, 8 Mei 2020



Tidak ada komentar:

Posting Komentar