Minggu, 17 Mei 2015

Bersahabat dengan Kekurangan



Man Jadda Wa Jada
            Setiap orang pastinya mempunyai kekurangan, sebab kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Meskipun begitu, manusia di katakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna. Manusia memiliki akal pikiran yang bisa membantunya menjalani kehidupan. Akal pikiran membantu manusia untuk menentukan baik-buruknya sebuah pilihan. Itulah yang membedakan manusia dengan ciptaan Allah yang lainnya.
            Kekurangan yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta sudah sepaket dengan kelebihan yang disertakanNya. Sebagaimana kalimat yang sering saya dengar, “ di setiap kekurangan pasti ada kelebihan ”. Sang Pencipta yang Maha Mengetahui memberikan kekurangan kepada kita dengan kelebihan yang akan saling melengkapi.
            Adakalanya seseorang yang memiliki kekurangan dalam hidupnya baik secara fisik maupun dalam hal ekonomi, sering mengeluh dan merasa dirinyalah yang paling menderita di dunia ini di karenakan kekurangan yang ada padanya. Apakah dengan mengeluhkan kekurangan yang ada bisa membuat kehidupan menjadi lebih baik? Sama sekali tidak. Bahkan akan menjadi semakin buruk. Padahal, jika dia mau sedikit saja membuka hati dan pikirannya maka akan terlihat jelas betapa banyak nikmat yang diberikan oleh Sang Pencipta, melebihi dari apa yang selalu di keluh-kesahkannya.
            Kenapa manusia selalu merasa kurang, padahal Allah SWT telah menyertainya pula dengan paket kelebihan?  Itu di karenakan manusia terlalu sibuk untuk melihat nikmat yang didapatkan oleh orang lain. Manusia tidak melihat nikmat yang telah Allah berikan kepadanya. Mereka kebanyakan tidak menghargai. Tapi, meskipun sering kali kita seperti itu, Allah tetap memberikan nikmatNya lagi dan lagi tanpa henti.
            “ Jangan pernah takut dan tunduk kepada siapa pun dan dalam situasi apapun. Takutlah hanya kepada Allah, karena yang membatasi kita atas dan bawah hanyalah tanah dan langit. “
Sebagian manusia kebanyakan takut kepada manusia lain. Hal ini bisa dibuktikan betapa banyaknya orang yang menjadi resah dengan kekurangan yang dimilikinya setelah melihat kelebihan yang ada pada orang lain. Mereka takut dan malu apabila menjadi rendah di mata orang lain.
Sifat seperti itu di karenakan mereka tidak menyadari adanya dua kunci utama dalam menjalani kehidupan yaitu ikhlas dan syukur. Ikhlas ibarat obat yang manjur, yang merawat hati dan memperkuat raga, sedangkan dengan bersyukur hati akan menjadi lebih lapang dan tentram dalam menjalani kehidupan. Adanya kekurangan tidak akan menghambat cita-cita dan kesempatan untuk menyemai kebaikan, dan itu berlaku untuk siapapun.
Ketidakpuasan tak akan membuat kehidupan menjadi lebih baik. Ada baiknya kita mengoptimalkan kelebihan yang ada, ingatlah “Man jadda wa jada”. Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil. Kekurangan bukanlah musuh yang diciptakan Allah untuk kita perangi. Cobalah untuk mulai berfikir positif  bahwa apa yang di berikanNya adalah yang terbaik untuk kita, dan itu termasuk kekurangan yang telah dipaketkanNya kepada kita, baik itu kurang mancung, kurang uang, maupun kekurangan pada anggota fisik kita. Banyak orang-orang yang dilahirkan dalam kondisi tidak sempurna secara fisik. Namun, kekurangan tersebut bukanlah penghalang untuk menjadi lebih baik.
Telah banyak orang-orang yang menjadi contoh pendobrak dari keterbatasan yang dimilikinya. Apa yang sebelumnya tidak mungkin, bisa menjadi mungkin. Banyak diantaranya adalah orang-orang sukses yang berhasil menaklukkan dunia dengan kekurangan yang dimilikinya dan begitulah man jadda wa jada berlaku untuk orang yang bersungguh-sungguh. Allah Maha Mengetahui dan Dia Maha Adil.
Sempurna atau tidaknya  seseorang  bukanlah ukuran untuk pantas atau tidaknya dia menjadi penghuni surga yang telah dijanjikan oleh Allah untuk umatNYa di akhirat kelak. Mulailah berdamai dengan kekurangan yang dimiliki. Menyadari kekurangan memang membantu kita supaya menjadi orang yang tidak sombong, akan tetapi apabila hal tersebut yang lebih banyak dilihat, itu akan memacu kita  menjadi orang yang kurang bersyukur. Lihatlah begitu banyak nikmat yang Allah peruntukkan untuk kita, dan kurangilah untuk membandingkannya dengan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain. Semua ada porsinya masing-masing, dan Allah lebih tahu yang terbaik untuk hambanya. Boleh jadi apa yang menurut kita baik adalah hal yang sebenarnya buruk untuk kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar