Kondisi
Sosial Masyarakat di Sekitar Tempat Tinggal
Belitung adalah sebuah pulau yang lebih terkenal dengan istilah
Negeri Laskar Pelangi. Istilah tersebut berasal dari sebuah novel yang berjudul
"Laskar Pelangi" ditulis oleh Andrea Hirata yang kemudian menjadi
sebuah film yang membuat pulau kecil ini menjadi lebih dikenal masyarakat luar.
Belitung memiliki banyak pantai yang indah dan sekarang menjadi tempat
kunjungan favorit para wisatawan jika pergi ke Belitung.
Berikut ini akan dibahas mengenai kondisi sosial budaya
masyarakat di Belitung, tepatnya di Desa Batu Penyu Kecamatan Gantung.
- Pertama-tama akan dibahas
mengenai kultur bahasa yang digunakan. Umumnya masyarakat Desa Batu Penyu
menggunakan bahasa Melayu. Namun, terdapat perbedaan nada bahasa yang
digunakan dari satu kampung dengan perkampungan yang lain.
- Rata-rata penggunaan
teknologinya pun sudah maju seperti yang ada di kota-kota lain. Hal ini
bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang telah menggunakan telepon
seluler dan memiliki alat kendaraan sendiri,seperti sepeda motor dan mobil
pribadi.
- Mayoritas penduduknya beragama
Islam. Masyarakat yang beragama kristen dan Budha lebih sedikit
dibandingkan dengan yang beragama Islam. Beberapa aktifitas yang biasanya
sering diadakan yaitu, upacara adat setiap satu tahun sekali. Dalam
upacara adat yang biasa di sebut "Maras Taun" ini, selalu
tersedia makanan yang dibuat dari beras ketan yang di sebut Lepat. Selain
itu juga ada, Selamatan Laut yang juga diadakan setiap satu tahun sekali
di laut "Gusong Cine" sebagai tanda syukur masyarakat, atas
rezeki yang telah diberikan berupa tangkapan hasil laut yang setiap
harinya di dapat oleh para nelayan. Setelah upacara adat ini diadakan,
para nelayan tidak boleh melaut selama tiga hari. Selain itu, biasanya
juga sering diadakan pengajian rutin selama satu minggu sekali di beberapa
masjid, serta ketika salah seorang warga ada yang meninggal dunia akan
diadakan pembacaan ayat suci al-quran sampai tujuh hari terhitung dari kapan
meninggalnya warga tersebut.Sebenarnya, hal tersebut bukanlah suatu
kewajiban namun, ini sudah menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat Desa
Batu Penyu. Biasanya masyarakat di sekitar rumah akan di undang untuk
pembacaan al-quran secara bersama-sama, atau pembacaan al-quran hanya di
lakukan oleh para anggota keluarga saja.
- Rata-rata para penduduk desa
sekarang sudah mulai menyekolahkan anak-anaknya hingga selesai Sekolah
Menengah Atas, meskipun masih ada beberapa yang putus sekolah. Sebagian
besar hal tersebut dikarenakan oleh minimnya biaya orang tua untuk
melanjutkan pendidikan anak-anaknya ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Namun, ada juga faktor lain yaitu anak-anaknya lah yang memang tidak ingin
melanjutkan sekolahnya, dan beberapa anak ada yang terlibat kasus
pergaulan bebas.
- Sebagian besar penduduk bekerja
sebagai buruh timah, sebagaimana banyak di temukannya lokasi penambangan
di beberapa kawasan hutan. Beberapa juga ada yang menjadi nelayan, ada
yang mengurus perkebunan sawit dan lada, serta beberapa sudah ada yang
bekerja menjadi pegawai negeri.
- Di Desa Batu Penyu sendiri,
kesenian daerah seperti tarian Selamat Datang, tarian Sepen, serta yang
lainnya masih mudah untuk ditemukan. Terdapat beberapa sanggar tari yang
di bentuk, baik di sekolah maupun di luar. Salah satunya Sanggar Kembang
Kundor yang terletak di Desa Batu Penyu sendiri, yang khusus
mengajarkan tari Sepen kepada anak-anak yang ingin belajar tanpa pungutan
biaya. Sanggar ini dikelola oleh Bapak Hermanto bersama rekan-rekannya. Biasanya
mereka tampil sebagai sambutan dalam acara pernikahan.
Berikut beberapa
pertanyaan yang di ajukan para peserta dari diskusi singkat yang telah di
adakan:
1. Di Belitung sendiri
terkenal dengan pantai-pantainya yang indah, seperti yang terlihat pada lokasi
syuting film Laskar Pelangi yang setting tempatnya menggunakan salah satu
pantai yang ada di Belitung. Apakah pantai-pantai di sana sudah diberdayakan
dengan pengembangan pariwisatanya, sehingga telah banyak dikunjungi atau masih
ada pantai yang belum diketahui oleh orang luar yang masih asli dan belum
terjamah? Bagaimana pemberdayaan yang efektif untuk mengembangkan pantai-pantai
tersebut dalam aspek kepariwisataan?
2. Sebagian besar
masyarakat Belitung bekerja menjadi penambang timah, menurut cerita salah seorang
penduduk (bukan di Desa Batu Penyu), terdapat pertambangan timah yang letaknya
dekat dengan rumah warga sehingga menyebabkan kesulitan air bersih untuk mandi
ataupun melakukan aktifitas lainnya yang membutuhkan air bersih. Hanya
orang-orang tertentu yang bisa membuat sumur bor, sebab biayanya yang mahal.
Menurut pendapat anda, bagaimana cara untuk menanggulangi masalah air bersih
tersebut?
3. Banyaknya tambang
meninggalkan bekas cekungan-cekungan tanah yang di geruk dengan alat berat,
yang kemudian di penuhi oleh air saat musim hujan datang. Sesuai jurusan kuliah
yang anda ambil, bagaimana cara mengatasi hal tersebut?
4. Sebagaimana yang telah
di paparkan bahwa tingkat pendidikan di sana masih bisa di kategorikan rendah,
sebab masih sedikitnya yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Padahal,
sebagaimana yang kita ketahui bahwa pendidikan itu sangatlah penting. Apa upaya
yang menurut anda efektif untuk mengatasi masalah tersebut? Karena bukankah
kita semua tahu bahwa jika yang dipersoalkan adalah masalah ekonomi, sekarang
telah banyak terdapat beasiswa yang bisa meringankan beban para orang tua.
5. Bagaimana tingkat
kesejahteraan ekonomi yang terdapat di sana, apakah sudah sejahterah semua
masyarakatnya ataukah masih terdapat masyarakat yang kehidupannya bisa
dikatakan jauh dari sejahtera? Menurut anda bagaimana cara yang efektif untuk
mengatasi hal tersebut jika memang masih di temukan masyarakat seperti itu!
Boleh o tulisan die mengenai daerah asal :) mantap
BalasHapuscoba beri masukan jawaban dari pertanyaan yg ade, bang
BalasHapusmantaf
BalasHapusmantaf
BalasHapus